Jumat, 06 Agustus 2010

The Buddha Gautama Sutra On Longevity




  • Hanya satu kata ‘Buddha’ yang dapat menyelamatkan penderitaan kematian.
  • Ada 2 jenis manusia yang jarang ditemukan, mereka bagaikan bunga udumbara yang jarang mekarnya, jenis manusia pertama adalah mereka yang tidak pernah berbuat kesalahan atau dosa. Kedua, manusia yang sadar atas dosa-dosanya dan mau bertobat.
  • Di dunia ada lima karma berat yang sulit untuk dihapus: 1. Membunuh ayah 2. Membunuh ibu 3. Menggugurkan Kandungan 4. Merusak stupa Buddha dan vihara 5. Melukai Sang Buddha dan merusak perkumpulan para sangha, maka mereka yang telah menanam lima karma berat ini dan pasti akan masuk Neraka tanpa henti dan menderita akibat siksaan.
  • Jika ada yang telah berbuat lima kejahatan tersebut, mau bertobat dan bisa menerima, memegang “The Buddha Sutra On Longevity” ini, membacanya atau menulisnya sendiri, atau meminta orang lain melakukannya, maka mereka akan terbebas dari dosa-dosanya dan terlahir di alam surga.


Dharma Hukum dari 12 Nidana / Mata Rantai
  • Dengarkanlah baik-baik, akan Kuajarkan Dharma Hukum dari 12 Nidana / Hukum Mata Rantai, yang pernah diajarkan Buddha masa lampau.
  • Semua makhluk asalnya adalah suci. Karena kebodohan, muncul bentuk-bentuk karma. Bentuk-bentuk karma muncul kesadaran. Karena kesadaran muncul janin. Karena janin, muncul 6 organ seperti mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran.
  • Setelah dilahirkan 6 organ tersebut memiliki 6 indera. Karena 6 indera tersebut, muncul 6 jenis perasaan. Karena adanya perasaan muncul cinta. Karena cinta muncul kemelekatan. Karena kemelekatan, maka berusaha untuk memilikinya. Karena keinginan untuk memilikinya maka terbentuklah karma di masa mendatang.
  • Karena ada karma di masa mendatang, maka seseorang dilahirkan kembali. Karena ada kelahiran, maka aka nada tua dan mati, juga kekhawatiran, kesedihan, dan penderitaan. Ini adalah Hukum dari 12 Nidana.
  • Jika tidak ada kebodohan, maka tidak mungkin ada karma. Jika tidak ada karma maka tidak akan ada kesadaran. Jika tidak ada kesadaran, maka tidak aka nada janin, maka tidak ada nama dan rupa.
  • Jika tidak ada nama dan rupa, maka tidak aka nada 6 organ. Jika tidak ada 6 Organ, maka tidak aka nada 6 indera. Jika tidak ada 6 indera maka tidak akan ada perasaan.
  • Jika tidak ada perasaan, maka tidak aka nada cinta. Jika tidak ada cinta, tidak aka nada keterikatan untuk memiliki. Jika tidak ada keinginan untuk memiliki maka tidak akan ada karma di masa mendatang.
  • Jika tidak ada karma kelahiran, maka tidak akan terlahir kembali. Jika tidak ada kelahiran di masa mendatang maka tidak aka nada tua dan mati. Maka tidak ada lagi kekhawatiran,kesedihan dan penderitaan. Ini adalah Hukum dari 12 Nidana untuk mengakhiri Penderitaan.
  • Kau harus tahu bahwa banyak makhluk hidup tidak memikirkan Hukum dari 12 Nidana, maka mereka berputar di lautan penderitaan lahir dan mati. Tapi jika ada yang memikirkan Hukum dari 12 Nidana ini, maka ia akan mengerti kebenaran Dharma ini. Orang yang mengerti kebenaran Dharma ini maka ia akan melihat Buddha.
  • Jika melihat Buddha, maka seseorang akan menyadari sifat Ke- Buddhaan-nya sendiri. Mengapa demikian? Karena para Buddha mendasari Hukum dari 12 Nidana sebagai sifat dharma. Karena Kau telah mendengarkan Hukum dari 12 Nidana dari Ku, maka kau akan segera memiliki sifat suci Ke-Buddhaan. Kau adalah utusan Sang Buddha untuk menyebarkan Dharma.


Hati Bodhi / Bodhicitta
  • Sekali lagi akan Kuajarkan Jalan Kebenaran. Kau harus mengembangkan Bodhicitta, yaitu Hati Bodhi. Bodhicitta adalah ajaran Mahayana.
  • Karena akar kebajikan manusia berbeda-beda, maka Buddha-Buddha dan Bodhisattva-Bodhisattva mengajarkan tiga landasan. (maaf saya tidak mengerti terjemahan mandarinnya tapi setahu saya Bodhicitta terdiri dari Metta Karuna / Cinta Kasih dan Welas Kasih, Mudita / Suka cita, Upekkha / batin seimbang tanpa membeda-bedakan) Ingatlah Bodhicitta, jangan sampai terlupakan.
  • Walaupun tubuhmu terbakar oleh hawa nafsu, rupa, perasaan, pikiran, perilaku dan kesadaran, ditelan ular bumi, air angin dan api, dan diracuni oleh keserakahan, kebencian, dan kebodohan, ditaklukkan oleh rupa, suara, wewangian, rasa, sentuhan, perbuatan, dan disiksa oleh setan dan iblis, maka kau tidak boleh terpengaruh dan merubah hati Bodhimu.
  • Melalui Bodhicitta, maka tubuhmu akan sekeras vajra. Hatimu akan seperti kekosongan dan tidak akan ada yang bias merusaknya.
  • Jika Bodhicitta sudah mantap, maka hati Bodhimu akan penuh dengan empat pahala nirvana, yaitu keabadian, Kebenaran, dan kesucian. Yang akan membantu kita mencapai Kebuddhaan.
  • Dengan tercapainya empat pahala nirvana, maka kau akan terbebas dari roda lahir, tua, sakit, dan mati dan neraka. Sehingga setan-setan tidak kekal itu tidak akan menangkapmu.


6 Paramita yang dijalani Para Bodhisattva
  • Apakah 6 paramita itu? 1. Memberi dana secara meluas. Memberi dapat menghilangkan rasa kikir. 2. melaksanakan sila dengan ketat, maka kita tidak akan berbuat dosa. 3. Selalu sabar maka kita akan terbebas dari segala kebencian. 4. Selalu rajin maka akan terlepas dari kemalasan. 5. Konsentrasi atau Samadhi maka terlepas dari kekacauan. 6. Memahami kebijaksanaan. Orang yang bijaksana dapat menghapus kebodohannya.
  • Dengan melaksanakan 6 paramita dengan sempurna, akan bisa mencapai pembebasan. Dan jangan mengabaikan satu paramita pun.
  • Ada kata-kata pandai dari para Buddha masa lampau. Semua kegiatan hanyalah sementara. Semua itu adalah dharma kehidupan dan kematian.